Monday, February 13, 2012

PERCAKAPAN IBU DAN ANAKNYA



..persembahan untuk cinta paling tulus yang pernah ada..
..karena kasih sayang diberi tanpa harus mengenal hari..

Suatu malam, langit bersih tak berawan. Bintang bersinar terang, berkelap-kelip seakan berkejaran. Seorang ibu dan anaknya tengadah, menatap keluasan alam. 
Si ibupun berkata pada anaknya, 
"Nak, berbuatlah baik selalu.. Agar kau nanti suatu saat bisa terbang ke surga yang ada di balik langit ke tujuh." 
Sang anak bermanja di pangkuan ibunya, sambil menjawab, 
"Tak perlu jauh-jauh mencari surga, ibu.. Karena aku begitu dekat dengannya, di telapak kakimu.." 
Si ibupun tercenung, berpikir.. Pantaskah kakinya yang tlah kotor menapaki jalan-jalan penuh lumpur menyimpan surga di dalamnya. 

Suatu senja, menjelang petang. Kala langit memerah jingga, menunggu malam datang. 
Sembari menonton televisi, yang diwarnai gosip-gosip murahan. Rebah, sang anak menyandarkan kepala di dada ibunya. Dada yang dulu pernah mengalirkan air susu bagi dirinya, hingga bisa tumbuh besar dan berakal. 
Si ibu bertanya pada anaknya, 
"Nak, jika kau mendengar ada orang-orang yang berkata buruk tentang ibu.. Malukah kau mempunyai ibu sepertiku..??" 
Sang anak menjawab, sambil memeluk erat,
"Perkataan buruk itu hanya akan melintas sesaat, ibu.. Itulah kehidupan, yang akan terus berjalan. Namun kau akan tetap jadi ibuku, yang tak akan pernah tergantikan.." 
Tak terasa air matapun meleleh dari sudut mata perempuan paruh baya itu. Menyadari tulusnya cinta yang dikirimkan Tuhan untuknya. 

Teringat si ibu akan sebuah masa kelabu. Saat tinggal di sebuah rumah petak sederhana dengan kamar mandi tak berpintu, dan yang menjadi teman hanyalah bayi mungil yang tertidur di balik kelambu. Di mana kala nafas terasa sesak oleh himpitan beban yang menderu, hadiah dari surga itulah yang selalu ia dekap sembari tersedu. 
Lirih, ia sering berkata, 
"Jangan pernah tinggalkan ibu ya nak.." 
Belasan tahun kemudian.
Sambil terduduk, ditatapnya bayi mungil yang kini tlah berubah menjadi pangeran tampan. 
Bertanya ibu kepada anaknya, 
"Nak, mungkinkah ibu akan kehilangan engkau..??" 
Sang anakpun menjawab, seraya bersimpuh dan mencium tangan si ibu, 
"Tidak, ibu.. Selama aku hidup, aku akan selalu menjaga ibu.."


Ruang Sunyi, 4 November 2010
..bahagianya menjadi seorang perempuan..
..mempunyai rahim yang menjadi sifat Tuhan..


~pernah dibacakan di panggung Sastra Reboan ~
~bulan Desember 2010 ~


tampil bersama putriku Kiara diiringi petikan gitar Alex Yoan
Kiara juga membacakan puisi karyanya sendiri
yang dihadiahkan untuk mamanya di Hari Ibu
ditutup dengan menyanyikan lagu Ibu - Iwan Fals

Gambar atas diambil dari SINI

No comments: