Monday, May 28, 2012

PUISI-PUISI SAYA DI GEMA PUBLIK


Ada yang terlewat dari catatan saya. Sudah terpikir untuk saya tulis, namun karena tertunda menjadi terlupakan begitu saja. Padahal ini kejadian penting dalam perjalanan 'karir' saya sebagai seorang penulis.

Untuk pertama kalinya, karya saya dimuat di sebuah media massa. Mas Da Dan dari tabloid Gema Publik yang berbasis di Banten, akhirnya berkenan memberikan apresiasi terhadap beberapa puisi yang saya muat di dalam blog ini dengan meminta secara pribadi melalui inbox akun FB saya.

Tentu saja saya dengan senang hati memberikan puisi-puisi saya. Bagaimana tidak, sangking putus asa karena karya-karya yang saya kirimkan ke berbagai media massa selalu ditolak, akhirnya saya memutuskan untuk menerbitkan buku kumpulan cerpen saya secara indie. Memang perlu waktu dalam mengumpulkan dana yang tidak sedikit dalam mewujudkan impian saya ini, tapi alhamdulillah jalan menuju ke sana kini makin terbuka.

4 puisi saya, yaitu Jalan Surga Di Balik KelamKita, Mawar Terakhir dan Keakuan, menjadi pilihan mas Da Dan untuk dipajang di halaman terakhir rubrik Sastra dan Bahasa di tabloid tersebut pada akhir bulan Maret 2012 lalu.

Terima kasih mas Da Dan... Semoga tabloid Gema Publik makin diterima oleh masyarakat Banten dan bisa selalu menjadi wadah bagi apresiasi sastra Indonesia 


P.S. Ada tambahan. Ternyata karya saya yang lain bulan ini dimuat lagi Yang dapat giliran kali ini prosa pendek Percakapan Ibu dan Anaknya, ditambah 2 puisi : Kematian dan Deja Vu. Alhamdulillah... Terima kasih sekali lagi ya mas Da Dan...




Saturday, May 26, 2012

UNTUK TUANKU YANG BUDIMAN



Aku memang lontemu 
Budak nafsumu 
Pemuas birahimu 

Tapi sadarkah kau.. 

Aku bukan barang 
Tak ingin diperlakukan sembarang 
Punya perasaan 
Perih hanya dianggap mainan 

Inginku kau gerayangi perhatianmu 
Bukan hanya kau remas bukit indahku 
Beriku kehangatan rasa 
Tak hanya kau dulang jurang nikmatku saja 

Lembaran-lembaran rupiah 
Kau taruh di sisi ranjang 
Itukah yang kau pikir ku butuhkan..?? 

TIDAK..!! 
BUKAN ITU..!! 

Ku rindu kau belai sukmaku 
Mengiring sentuhan tanganmu di kulitku 
Ku haus kau senggamai hatiku 
Saat sinkronkan tubuhku dengan tubuhmu 

Kecup mesra harga diri 
Endapkan nyaman di batin Tak merasa cuma menjadi mesin 
Tergapainya puncak sensasi dan fantasi 

Pasrahku 
Dalam kangkangan kuasamu 
Jika kau sanggup lakukan itu 


Kelapa Dua, September 2009

Saturday, May 12, 2012

KEMATIAN



Kita harus berhenti di sini 
Rehat untuk tuju arah berbeda 
Kau ke kiri, aku ke kanan 
Berjalan, entah adakah tujuan 

Sampai pada satu titik 
Yang mungkin kan memaksamu kembali 
Mencari 
Atau menemukanku lagi 

Dan saat itulah 
Kematian datang padamu 

Terkulai 
Dalam pelukku 


Pondok Pinang, 12 Mei 2012