Mawar itu tinggal setangkai
Namun durinya masih tetap tajam
Siap lukai
Siapapun yang coba menggenggam
Seiring waktu
Kelopaknya berguguran satu persatu
Tinggalkan batang pelan mengerontang
Pada saatnya patah oleh angin yang menerjang
Mati..
Dalam sunyi..
Ruang Senyap, 17 Mei 2011
No comments:
Post a Comment