Friday, June 29, 2012

PULANG




perang itu tlah usai
dan aku pun pulang
tidak dengan langkah gontai
namun dengan hati lapang

bendera putih dikibarkan
biarkan mereka tertawa dalam kemenangan
hingga sampai pada titik kesadaran
bahwa yang didapat hanyalah sebuah kehampaan


Pondok Pinang, 29 Juni 2012
..menjelang hijrah..

Tuesday, June 12, 2012

DREAM COME TRUE, PART 1

Kemarin siang, saya seperti merasakan sebuah ecstacy yang luar biasa. Antara sadar dan tidak. Melihat tumpukan buku sebanyak 1000 eksemplar, pin yang akan saya bagikan sebagai tanda terima kasih untuk 500 orang pertama yang sudah berkenan mengapresiasi buku saya, juga surat jalan pengambilan buku yang siap saya tanda tangani. 


Saya sampai bilang begini ke mas Oki Putra dari Hi-fest Group, yang selama ini sangat membantu saya. "Mas, kalau saya anak kecil, pasti saya sudah jingkrak-jingkrak sekarang ini." Mas Oki pun  ikut tertawa bersama saya. Hmm..., endorphin pun langsung naik ke kepala saya, membuat nyaman seluruh tubuh saya. Rasa lelah yang mendera saya belakangan ini karena sibuk mengurus kepindahan kami sekeluarga ke Jogja dan juga persiapan peluncuran buku pun langsung hilang oleh hawa sumringah yang menyelimuti hati saya siang itu.

*****

Minggu ini, waktu pada akhirnya mengantarkan saya memasuki babak baru dalam proses hidup saya. Proses yang sungguh saya nikmati betul setiap bagiannya. Hasil pada akhirnya memang akan didapatkan, tapi bukan menjadi tujuan. Paling tidak, buku ini menjadi jawaban yang saya berikan kepada orang tua saya yang beberapa tahun belakangan ini mempertanyakan langkah saya beralih ke 'dunia lain' yang selama ini belum bisa mereka mengerti, karena sayapun tidak banyak bicara untuk membuat mereka mau mengerti. Hanya dalam hati saya yakin, suatu hari nanti saya akan memberikan bukti. Dan alhamdulillah, inilah saatnya.

Niat baik, insya Allah akan diamini oleh semesta raya. Itu saya rasakan betul. Begitu banyak orang-orang yang membantu saya dalam proses terwujudnya mimpi saya ini. Terutama nanti pada saat launching, di mana saya benar-benar sangat bersyukur menjadi bagian dari sebuah komunitas yang sangat mengedepankan asas kebersamaan seperti Komunitas Pecinta Seni dan Sastra Indonesia (KPSI). Semoga, momentum launching buku saya nanti menjadi rantai yang makin mempererat persaudaraan kami. Juga hasil penjualan buku ini, bisa menjadi amal kita bersama dalam membantu saudara-saudara kita yang terkena schizophrenia syndrome. Semoga Tuhan memberkati.

Bersama ini, saya mengundang teman-teman untuk berbagi kebahagiaan dengan saya dan keluarga besar KPSI dalam acara peluncuran buku saya tanggal 17 Juni 2012 nanti, mulai pukul 5 sore, di Museum Layang-layang, Jl. H. Kamang No. 38 Pondok Labu Jakarta Selatan. Silakan datang beramai-ramai. Kami tunggu kehadirannya


Friday, June 1, 2012

BERAWAL DARI MIMPI


Saat ini saya sedang bahagia. Sangat bahagia. Akhirnya, apa yang saya impikan dan perjuangkan selama hampir 3 tahun ini, hampir mendekati kenyataan. Setelah melewati begitu banyak rintangan.

Beberapa tahun lalu, tulisan-tulisan saya hanya teronggok di sebuah secret blog, di mana hanya teman-teman terdekat saya saja yang bisa mengaksesnya. Pada dasarnya memang saya seorang yang introvert, sehingga lebih suka mengungkapkan pemikiran-pemikiran saya yang saya sadari cenderung abnormal dan sulit dimengerti oleh orang awam, ke dalam tulisan. Saat itu saya masih 'berprofesi' sebagai bakul kue online, yang memasarkan produk-produknya melalui sebuah situs pertemanan di Multiply.

Hingga pada suatu hari, teman saya Dini, pemilik La Difa Cookies, menyeret saya ke pusaran dunia sastra (dan setelah itu dia malah kabur begitu saja ke dunia pelayaran,hahaaa..sial kau,Din..). Dia mendaftarkan saya untuk belajar menulis di Sekolah-Menulis Online milik mas Jonru Ginting, yang saat itu hendak mengadakan workshop tentang dunia penulisan di sebuah hotel di kawasan Tebet. Kalau tidak salah, kejadiannya sekitar bulan Januari 2010. Dari sanalah saya mengenal mas Epri Tsaqib yang kemudian memperkenalkan saya dengan Komunitas Mata Aksara, Sastra Reboan, dan teman-teman lainnya yang memberikan 'nafas baru' bagi perkembangan gaya penulisan saya.

Sejak memutuskan untuk beralih jalur ke dunia tulis menulis, saya membuat sebuah dream blog, di mana isinya hanya saya dan Tuhan yang tahu. Saya rancang apa yang saya mau di sana, dan membiarkan waktu membuktikan pada masanya, apakah Ia mengabulkan permintaan saya atau tidak. Alhamdulillah, 1 demi 1 apa yang saya tulis di sana terlaksana. Hampir bersamaan dengan terbitnya buku saya, sebulan kemudian saya pun kembali ke kota tempat saya menghabiskan masa kecil saya, seperti yang saya tulis di blog saya tersebut. Kota yang saya rancang menjadi tempat saya menghabiskan sisa hidup saya, dengan segala kemampuan yang saya punya. Yogyakarta.

Ada sebuah tempat yang selalu saya rindukan di sana. Sebuah tepi jurang di Kaliurang, dengan dataran berumput tempat dulu saya sering menghabiskan waktu dengan duduk melamun sendirian hingga hampir petang, saat perasaan saya sedang tidak nyaman. Ke sanalah saya selalu 'pergi' dengan pikiran saya, tiap kali saya sedang merasakan hal yang sama. Dan dalam bulan depan, insya Allah saya tidak lagi hanya membayangkan tempat itu, tapi bisa dengan mudah mencapainya.

Tuhan memang sangat sayang kepada saya. Selalu memberikan apa yang saya minta, walaupun sering Ia melatih saya supaya bisa lebih bersabar agar saya mendapatkan yang terbaik, seperti yang Ia mau. Sungguh, saya merasa begitu 'kaya' sekarang ini. Memiliki anak-anak yang men-support saya dengan pengertian mereka yang sangat luar biasa, bisa mewujudkan mimpi saya menjadi penulis dan 'penyanyi dadakan' seperti yang saya inginkan saat saya kecil dulu, walaupun dengan suara pas-pasan Paling tidak, saya tidak akan mati penasaran meskipun nanti ini mungkin menjadi 1-1-nya karya saya yang terpublikasi dalam bentuk buku. Namun semoga saja tidak. Semoga saja masih ada dan masih banyak lagi yang akan saya tulis nanti, yang akan memberikan manfaat yang jauh lebih baik dari 'tulisan gak penting' di buku pertama ini. Semoga kali ini, Tuhan kembali mengabulkan permintaan saya   

Kini, ijinkan saya mempersembahkan karya pertama saya ini yang tentu saya masih jauh dari sempurna. Sebuah buku yang menyelamatkan saya dari schizophrenia syndrome dan menjadi self healing serta penyeimbang mental saya, sehingga saya bisa tetap bersikap 'normal' di tengah 'ketidakwarasan' saya. Semoga 'cara sesat' saya ini bisa diambil hikmahnya. 



Buku Antologi Cerpen Tunggal "Maaf... Kupinjam Suamimu Semalam" ini, insya Allah akan diluncurkan secara resmi pada tanggal 17 Juni 2012 di Musium Layang-layang, Jalan H. Kamang No. 38 Pondok Labu Jakarta Selatan, mulai dari jam 5 sore. Silakan teman-teman semua datang untuk bersama-sama dengan saya berbagi kebahagiaan kecil saya ini. Saya tunggu kedatangannya.


Note :
Acara ini akan berbarengan dengan acara rutin komunitas yang selama ini sangat mendukung proses kreativitas saya, Komunitas Pecinta Seni dan Sastra Indonesia (KPSI). Terima kasih yang tidak terhingga kepada semua teman-teman saya yang tergabung di komunitas ini. Juga kepada mami Endang Layangan, Hifest Publishing, Kinomedia Writer Academy. Tak lupa kepada mbak Ati Kamil, mas Jodhi Yudono dan mas Amir Roez serta kak Nana Bayek dan kak Kiki Fikri yang sudah membantu saya di bagian musiknya, mas Bagus Utomo dan mbak Tika Prasetiawati dari Komunitas Peduli Schizophrenia Indonesia (KPSI) yang juga telah membantu menguatkan hati saya untuk akhirnya berani mem-publish buku ini setelah sebelumnya sempat ragu. Special thanks juga untuk my brader Billy Nasution, atas kesabarannya selama ini mendampingi saya di setiap masa sulit saya (sori ye..udah selalu jadiin lo 'tempat muntahan' gw,hahaaa..)

Last but not least, buku ini tak akan ada tanpa ridho kedua orang tua saya dan juga kedua anak saya, Naufal Fadhilla dan Zakia Aura Fajriana. Love you all...  

~n' 4 u too..who gave me those wonderful kids..thanks a lot..~